Investasi Di Sektor Energi Terbarukan di Indonesia

Investasi Di Sektor Energi Terbarukan di Indonesia menawarkan peluang emas di tengah transisi global menuju energi berkelanjutan. Potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah, mulai dari sinar matahari hingga angin, membuka jalan bagi investasi yang menguntungkan sekaligus berkontribusi pada lingkungan. Artikel ini akan membahas secara komprehensif potensi, jenis investasi, regulasi, risiko, dan peluang di sektor energi terbarukan Indonesia, memberikan gambaran lengkap bagi calon investor.

Dari pembangkit listrik tenaga surya raksasa hingga pengembangan biofuel, beragam jenis investasi tersedia dengan skema pembiayaan yang bervariasi. Pemerintah Indonesia pun terus mendorong investasi di sektor ini melalui berbagai kebijakan dan insentif. Namun, seperti investasi lainnya, sektor energi terbarukan juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan, mulai dari fluktuasi harga energi hingga tantangan teknologi. Pemahaman yang mendalam tentang potensi dan tantangan ini akan menjadi kunci keberhasilan investasi.

Potensi Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah dan komitmen global terhadap transisi energi, menawarkan potensi investasi yang signifikan di sektor energi terbarukan. Potensi ini didukung oleh kebutuhan yang terus meningkat akan energi bersih dan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Investasi di sektor ini tidak hanya menjanjikan keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan ketahanan energi nasional.

Sumber daya alam Indonesia yang melimpah, seperti sinar matahari yang intens di sebagian besar wilayah, angin yang konsisten di beberapa daerah, aliran sungai yang deras, dan biomassa dari pertanian dan kehutanan, menjadi landasan kuat bagi pengembangan energi terbarukan. Potensi ini belum sepenuhnya tergali, sehingga menciptakan peluang investasi yang besar bagi para pelaku usaha.

Potensi Energi Terbarukan di Lima Provinsi Terbesar

Berikut perbandingan potensi energi terbarukan di lima provinsi dengan potensi terbesar (data hipotetis untuk ilustrasi, perlu diganti dengan data riil dari sumber terpercaya):

Provinsi Energi Surya (MW) Energi Angin (MW) Energi Hidro (MW) Energi Biomassa (MW)
Jawa Barat 5000 1000 3000 2000
Jawa Timur 4500 800 2500 1800
Sumatera Utara 3000 1500 1500 1500
Kalimantan Timur 4000 1200 2000 1000
Sulawesi Selatan 3500 900 1800 1200

Catatan: Data dalam tabel merupakan ilustrasi dan perlu diverifikasi dengan data aktual dari sumber terpercaya.

Faktor Pendukung Pertumbuhan Investasi Energi Terbarukan

Sejumlah faktor mendorong pertumbuhan investasi di sektor energi terbarukan di Indonesia. Faktor-faktor ini menciptakan iklim investasi yang semakin menarik bagi investor baik domestik maupun internasional.

  • Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan energi terbarukan, termasuk insentif fiskal dan regulasi yang lebih ramah investasi.
  • Meningkatnya kesadaran akan pentingnya energi bersih dan keberlanjutan lingkungan.
  • Teknologi energi terbarukan yang semakin efisien dan terjangkau.
  • Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah.
  • Potensi pasar yang besar seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan permintaan energi.

Tantangan Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

Meskipun potensi investasi besar, beberapa tantangan masih dihadapi oleh investor di sektor ini.

  • Keterbatasan infrastruktur pendukung, seperti jaringan transmisi dan distribusi energi.
  • Biaya investasi awal yang relatif tinggi.
  • Perizinan dan regulasi yang kompleks dan belum sepenuhnya harmonis.
  • Ketersediaan sumber daya manusia yang terampil di bidang energi terbarukan.
  • Risiko lingkungan dan sosial yang perlu dikelola dengan baik.

Studi Kasus Investasi Sukses Energi Terbarukan

Sebagai contoh, proyek pembangkit listrik tenaga surya skala besar di [Nama Lokasi] telah menunjukkan kesuksesan dalam menghasilkan energi bersih dan menarik investasi. Proyek ini melibatkan kerjasama antara investor swasta, pemerintah, dan masyarakat setempat, menunjukkan model kolaborasi yang efektif. Keberhasilannya ditandai dengan penyelesaian proyek tepat waktu dan sesuai anggaran, serta kontribusi signifikan terhadap bauran energi terbarukan di wilayah tersebut.

(Data spesifik dan nama lokasi perlu diganti dengan kasus nyata yang terverifikasi).

Jenis Investasi di Sektor Energi Terbarukan

Investasi di sektor energi terbarukan menawarkan beragam peluang, mulai dari proyek berskala kecil hingga yang sangat besar. Memahami jenis-jenis investasi yang tersedia dan karakteristik masing-masing sangat penting untuk menentukan strategi investasi yang tepat sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial investor.

Jenis-jenis Investasi di Energi Terbarukan

Beragam pilihan investasi tersedia di sektor energi terbarukan, masing-masing dengan karakteristik risiko dan potensi keuntungan yang berbeda. Investor dapat memilih untuk berinvestasi secara langsung atau tidak langsung, melalui berbagai instrumen keuangan.

  • Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): Investasi dapat dilakukan dalam pembangunan PLTS skala kecil (atap rumah) hingga skala besar (pembangkit listrik tenaga surya terintegrasi). PLTS menawarkan potensi keuntungan yang menarik seiring dengan meningkatnya permintaan energi terbarukan dan penurunan harga teknologi surya.
  • Proyek Energi Angin: Investasi dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) menawarkan potensi keuntungan yang signifikan, terutama di daerah dengan sumber daya angin yang melimpah. Namun, investasi ini juga memiliki risiko yang lebih tinggi terkait dengan fluktuasi pasokan angin.
  • Pengembangan Biofuel: Investasi di sektor biofuel meliputi pengembangan dan produksi bahan bakar nabati dari berbagai sumber, seperti tanaman pertanian atau limbah pertanian. Potensi keuntungannya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dan fluktuasi harga komoditas pertanian.
  • Geotermal: Investasi di pembangkit listrik tenaga panas bumi menawarkan keuntungan berupa pasokan energi yang relatif stabil dan ramah lingkungan. Namun, investasi awal cenderung tinggi dan lokasi pembangkit terbatas pada daerah dengan sumber daya geotermal.
  • Hidrogen Hijau: Investasi di sektor hidrogen hijau, yang diproduksi menggunakan energi terbarukan, menawarkan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan, meskipun teknologi dan infrastruktur masih dalam tahap pengembangan.

Ilustrasi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Skala Besar

Bayangkan sebuah PLTS skala besar di lahan seluas 100 hektar. Sistem ini terdiri dari ribuan panel surya yang terpasang pada struktur pelacak matahari untuk memaksimalkan efisiensi energi. Panel-panel ini dihubungkan ke inverter yang mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) yang dapat disalurkan ke jaringan listrik. Sistem ini dilengkapi dengan sistem monitoring dan kontrol yang canggih untuk memastikan operasional yang optimal.

Dari sisi dampak lingkungan, PLTS ini mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan dibandingkan pembangkit listrik konvensional. Selain itu, lahan di sekitar PLTS dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian atau konservasi alam, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Investasi Langsung vs. Tidak Langsung

Investasi langsung melibatkan kepemilikan langsung aset fisik, seperti pembangunan dan pengoperasian PLTS atau PLTA. Investasi tidak langsung dilakukan melalui instrumen keuangan seperti saham perusahaan energi terbarukan atau obligasi hijau. Investasi langsung menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi tetapi juga risiko yang lebih besar, sementara investasi tidak langsung cenderung memiliki risiko yang lebih rendah tetapi juga potensi keuntungan yang lebih terbatas.

Skema Pembiayaan Proyek Energi Terbarukan

Berbagai skema pembiayaan tersedia untuk proyek energi terbarukan, antara lain:

  • Pinjaman: Pinjaman dari lembaga keuangan, baik bank konvensional maupun bank syariah, merupakan sumber pendanaan yang umum digunakan.
  • Obligasi Hijau: Obligasi yang diterbitkan khusus untuk mendanai proyek-proyek ramah lingkungan, termasuk energi terbarukan, menawarkan alternatif pendanaan dengan tingkat bunga yang kompetitif.
  • Equity Financing: Pendanaan melalui penyertaan modal dari investor, baik individu maupun institusi, memberikan akses ke modal yang signifikan tetapi juga berarti berbagi kepemilikan dan keuntungan.

Perbandingan Risiko dan Keuntungan Berbagai Jenis Investasi

Jenis Investasi Keuntungan Risiko
PLTS Skala Besar Potensi keuntungan tinggi, dampak lingkungan positif Investasi awal besar, ketergantungan pada cuaca
PLTA Potensi keuntungan tinggi, energi bersih Ketergantungan pada angin, dampak visual terhadap lingkungan
Biofuel Diversifikasi energi, potensi keuntungan dari fluktuasi harga komoditas Ketergantungan pada hasil panen, potensi dampak lingkungan jika tidak dikelola dengan baik
Investasi Tidak Langsung (Saham) Risiko lebih rendah, diversifikasi portofolio Potensi keuntungan lebih rendah, ketergantungan pada kinerja perusahaan
Investasi Tidak Langsung (Obligasi Hijau) Risiko rendah, kontribusi pada keberlanjutan lingkungan Potensi keuntungan lebih rendah, sensitif terhadap perubahan suku bunga

Regulasi dan Kebijakan Pemerintah: Investasi Di Sektor Energi Terbarukan

Investasi Di Sektor Energi Terbarukan

Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendorong investasi di sektor energi terbarukan melalui berbagai regulasi dan kebijakan. Hal ini didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, meningkatkan ketahanan energi nasional, dan mencapai target bauran energi terbarukan.

Kerangka regulasi yang komprehensif menjadi kunci dalam menarik investasi asing dan domestik. Insentif fiskal dan non-fiskal yang ditawarkan pemerintah berperan penting dalam mengurangi risiko dan meningkatkan daya tarik investasi di sektor ini. Namun, dinamika regulasi dan potensi perubahannya di masa mendatang perlu dipertimbangkan oleh para investor.

Regulasi Pendukung Investasi Energi Terbarukan

Berbagai peraturan pemerintah mendukung investasi di sektor energi terbarukan. Beberapa di antaranya meliputi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, dan berbagai peraturan turunannya yang mengatur tentang perizinan, pembiayaan, dan pengembangan energi terbarukan.

Peraturan-peraturan tersebut memberikan kerangka hukum yang jelas bagi para investor, mulai dari tahap perencanaan proyek hingga pengoperasiannya. Kejelasan regulasi ini diharapkan dapat mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan investor.

Insentif dan Dukungan Pemerintah

Pemerintah Indonesia menawarkan berbagai insentif untuk menarik investasi di sektor energi terbarukan. Insentif ini bertujuan untuk mengurangi biaya investasi dan meningkatkan profitabilitas proyek.

  • Insentif Fiskal: Pengurangan Pajak Penghasilan (PPh), pembebasan bea masuk impor peralatan, dan fasilitas tax holiday merupakan beberapa contoh insentif fiskal yang ditawarkan.
  • Insentif Non-Fiskal: Jaminan pasokan lahan, percepatan proses perizinan, dan dukungan dalam akses pembiayaan melalui lembaga keuangan pemerintah juga termasuk dalam insentif non-fiskal.
  • Skema Pembiayaan: Pemerintah juga aktif dalam mendorong akses pembiayaan bagi proyek energi terbarukan melalui berbagai skema pembiayaan, termasuk melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dan kerja sama dengan lembaga keuangan internasional.

Dampak Regulasi terhadap Daya Tarik Investasi

Regulasi yang jelas, konsisten, dan mendukung telah terbukti meningkatkan daya tarik investasi di sektor energi terbarukan. Kejelasan regulasi mengurangi risiko dan ketidakpastian bagi investor, sehingga mendorong mereka untuk berinvestasi dalam proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia. Sebaliknya, regulasi yang rumit, berubah-ubah, atau tidak konsisten dapat menghambat investasi.

Contohnya, kecepatan proses perizinan yang efisien dan transparan akan menarik lebih banyak investor dibandingkan dengan proses yang berbelit dan memakan waktu lama. Begitu pula dengan insentif fiskal yang kompetitif akan lebih menarik dibandingkan dengan insentif yang kurang menarik.

Potensi Perubahan Regulasi dan Pengaruhnya

Pemerintah terus melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap regulasi di sektor energi terbarukan untuk meningkatkan efektivitasnya. Potensi perubahan regulasi di masa mendatang dapat meliputi penyederhanaan proses perizinan, peningkatan insentif, dan penyesuaian target bauran energi terbarukan. Perubahan-perubahan ini dapat berdampak positif atau negatif terhadap investasi, tergantung pada arah dan implementasinya.

Sebagai contoh, peningkatan target bauran energi terbarukan akan meningkatkan permintaan terhadap energi terbarukan, sehingga menarik lebih banyak investasi. Namun, perubahan regulasi yang tiba-tiba atau tidak terduga dapat menimbulkan ketidakpastian dan mengurangi minat investasi.

Kebijakan Utama Pemerintah Terkait Target Bauran Energi Terbarukan

Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan bauran energi terbarukan hingga mencapai 23% pada tahun 2025 dan terus meningkat hingga mencapai target yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang. Kebijakan ini didukung oleh berbagai program dan insentif untuk mendorong pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, panas bumi, dan hidro.

Analisis Risiko dan Peluang Investasi

Investasi Di Sektor Energi Terbarukan

Investasi di sektor energi terbarukan, meskipun menjanjikan, tetap menyimpan sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan. Memahami potensi kerugian dan peluang secara komprehensif akan membantu investor membuat keputusan yang tepat dan memaksimalkan keuntungan jangka panjang. Analisis ini akan mengkaji risiko-risiko utama, strategi mitigasi, dan potensi keuntungan investasi di sektor ini di Indonesia.

Identifikasi Risiko Utama Investasi Energi Terbarukan, Investasi Di Sektor Energi Terbarukan

Investasi di energi terbarukan menghadapi beberapa tantangan. Fluktuasi harga komoditas seperti nikel dan lithium, yang krusial dalam produksi baterai untuk energi terbarukan, dapat mempengaruhi profitabilitas proyek. Ketersediaan teknologi yang handal dan efisien juga menjadi faktor penting. Perkembangan teknologi yang cepat bisa membuat investasi menjadi usang sebelum waktunya. Selain itu, risiko politik, seperti perubahan regulasi pemerintah atau ketidakstabilan politik di suatu daerah, dapat menghambat pengembangan proyek dan mengganggu pengembalian investasi.

Klasifikasi Risiko Berdasarkan Keparahan dan Kemungkinan Terjadi

Berikut tabel yang mengklasifikasikan risiko berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya. Perlu diingat bahwa klasifikasi ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung pada jenis investasi dan lokasi proyek.

Risiko Keparahan Kemungkinan Terjadi Strategi Mitigasi
Fluktuasi harga komoditas Tinggi Sedang Hedging, diversifikasi portofolio
Ketersediaan teknologi Sedang Tinggi Kerja sama dengan penyedia teknologi terkemuka, riset dan pengembangan
Risiko politik Tinggi Sedang Analisis politik mendalam, diversifikasi geografis
Perubahan regulasi Sedang Tinggi Monitoring regulasi secara berkala, konsultasi dengan ahli hukum

Strategi Mitigasi Risiko

Mitigasi risiko merupakan kunci keberhasilan investasi di sektor energi terbarukan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain hedging untuk mengurangi dampak fluktuasi harga, diversifikasi portofolio investasi untuk mengurangi ketergantungan pada satu proyek atau teknologi, dan melakukan due diligence yang menyeluruh sebelum berinvestasi, termasuk analisis risiko politik dan regulasi yang komprehensif. Kerjasama dengan mitra yang berpengalaman juga dapat membantu mengurangi risiko.

Peluang Investasi Jangka Panjang di Indonesia

Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi terbarukan, terutama energi surya dan angin. Pemerintah Indonesia juga sangat mendukung pengembangan energi terbarukan melalui berbagai kebijakan dan insentif. Hal ini menciptakan peluang investasi jangka panjang yang menarik bagi investor baik domestik maupun internasional. Sebagai contoh, proyek PLTS skala besar di beberapa wilayah Indonesia telah menunjukkan potensi keuntungan yang signifikan.

Perkiraan Potensi Keuntungan Investasi

Perkiraan potensi keuntungan investasi di sektor energi terbarukan di Indonesia dalam jangka waktu 5 dan 10 tahun sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis investasi, lokasi proyek, dan kondisi pasar. Sebagai gambaran umum, beberapa studi menunjukkan potensi Return on Investment (ROI) antara 10% hingga 20% dalam jangka waktu 5 tahun dan 20% hingga 30% dalam jangka waktu 10 tahun.

Namun, angka ini bersifat estimasi dan dapat bervariasi secara signifikan. Sebagai contoh, proyek PLTS skala besar di daerah dengan intensitas penyinaran matahari tinggi dan dukungan kebijakan yang kuat berpotensi menghasilkan ROI yang lebih tinggi dibandingkan proyek yang berlokasi di daerah dengan kondisi yang kurang menguntungkan.

Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Investasi Di Sektor Energi Terbarukan

Investasi di sektor energi terbarukan semakin menarik seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat. Inovasi terus mendorong peningkatan efisiensi, pengurangan biaya, dan perluasan akses terhadap sumber energi bersih. Perkembangan ini tidak hanya memengaruhi daya saing energi terbarukan, tetapi juga membuka peluang investasi baru yang menguntungkan.

Teknologi Terbaru dan Dampaknya terhadap Investasi

Beberapa teknologi energi terbarukan telah mengalami perkembangan signifikan. Misalnya, efisiensi panel surya telah meningkat secara drastis dalam beberapa dekade terakhir, mengakibatkan penurunan harga dan peningkatan daya saingnya dibandingkan dengan sumber energi konvensional. Demikian pula, teknologi turbin angin telah mengalami peningkatan ukuran dan efisiensi, memungkinkan pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan energi lebih banyak dengan biaya yang lebih rendah per unit energi.

Perkembangan ini telah menarik minat investor yang semakin besar.

Teknologi Inovatif untuk Efisiensi dan Pengurangan Biaya

Berbagai teknologi inovatif berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya investasi di sektor energi terbarukan. Contohnya, penggunaan sistem penyimpanan energi (seperti baterai) yang semakin canggih memungkinkan pemanfaatan energi terbarukan yang lebih optimal, bahkan ketika sumber energi (matahari atau angin) tidak tersedia. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam mengelola dan mengoptimalkan kinerja pembangkit energi terbarukan juga menunjukkan potensi besar dalam mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.

Investasi di sektor energi terbarukan, seperti panel surya atau pembangkit listrik tenaga angin, menawarkan potensi keuntungan jangka panjang yang menarik. Namun, sebelum terjun, perencanaan keuangan yang matang sangat krusial. Untuk itu, baca dulu tips bermanfaat mengenai pengelolaan keuangan rumah tangga di Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar investasi Anda berjalan lancar dan terhindar dari masalah finansial.

Dengan perencanaan yang baik, investasi di energi terbarukan bisa menjadi sumber pendapatan tambahan sekaligus berkontribusi pada lingkungan yang lebih lestari.

Sistem AI dapat memprediksi produksi energi, mengoptimalkan pemeliharaan, dan mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi.

Peran Riset dan Pengembangan dalam Pertumbuhan Investasi

Riset dan pengembangan (R&D) merupakan faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan investasi di sektor energi terbarukan. Investasi besar dalam R&D menghasilkan teknologi baru yang lebih efisien, andal, dan terjangkau. Penelitian tentang material baru untuk panel surya, misalnya, berpotensi meningkatkan efisiensi konversi energi matahari menjadi listrik secara signifikan. Demikian pula, pengembangan teknologi penyimpanan energi yang lebih baik dan lebih murah merupakan area riset yang sangat penting untuk memperluas penerapan energi terbarukan secara lebih luas.

Tantangan Teknologi yang Perlu Diatasi

Meskipun terdapat kemajuan yang signifikan, masih ada beberapa tantangan teknologi yang perlu diatasi untuk meningkatkan daya saing energi terbarukan. Salah satu tantangan utama adalah intermittency, yaitu sifat energi terbarukan yang tidak selalu tersedia secara konsisten (misalnya, energi matahari hanya tersedia di siang hari, dan energi angin bergantung pada kecepatan angin). Tantangan lain termasuk pengembangan infrastruktur yang memadai untuk mendistribusikan energi terbarukan ke seluruh wilayah, serta pengelolaan limbah dari teknologi energi terbarukan tertentu.

Tren Teknologi Energi Terbarukan yang Menjanjikan

Teknologi energi terbarukan yang paling menjanjikan di masa depan meliputi pengembangan sistem penyimpanan energi yang lebih efisien dan terjangkau, integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan listrik pintar (smart grid), serta pemanfaatan energi gelombang laut dan panas bumi. Kemajuan dalam teknologi ini akan semakin memperkuat posisi energi terbarukan sebagai solusi energi berkelanjutan yang handal dan ekonomis.

Simpulan Akhir

Investasi di sektor energi terbarukan di Indonesia menyimpan potensi keuntungan jangka panjang yang signifikan, sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi emisi karbon. Meskipun terdapat risiko yang perlu dikelola, peluang yang ditawarkan sangat menjanjikan, terutama dengan dukungan pemerintah dan perkembangan teknologi yang pesat. Dengan analisis risiko yang cermat dan strategi mitigasi yang tepat, investasi di sektor ini dapat memberikan dampak positif, baik secara ekonomi maupun lingkungan.

FAQ Terkini

Apa saja jenis energi terbarukan yang paling potensial di Indonesia?

Energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar di Indonesia, tergantung lokasi geografisnya.

Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi di sektor ini?

Diversifikasi investasi, analisis risiko yang menyeluruh, dan kerja sama dengan pihak yang berpengalaman dapat meminimalisir risiko.

Apakah ada jaminan keuntungan dari investasi energi terbarukan?

Tidak ada jaminan keuntungan absolut. Keberhasilan investasi bergantung pada berbagai faktor, termasuk analisis pasar dan manajemen risiko.

Berapa lama masa pengembalian investasi (ROI) di sektor energi terbarukan?

Masa ROI bervariasi tergantung jenis investasi dan skala proyek, umumnya berkisar antara beberapa tahun hingga puluhan tahun.

Similar Posts